Dalam kehidupan bermasyarakat setiap kelompok dalam masyarakat, pada dasarnnya pasti memiliki suatu perbedaan baik dalam agama, ekonomi,status sosial, maupun budaya. Pada jaman modern ini tentunnya setiap individu dalam masyarakat perlunnya mengajarkan tentang pentingnnya moral dalam kehidupan agar suatu individu dapat bertingkah laku yang di dasarkan pada kesadaran bahwa setiap invidu terikat untuk mematuhi guna mencapai kebaikan sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam lingkungan masyarakat. Sedangkan agama itu merupakan sebuah sistem nilai yang dapat mempengaruhi prilaku seseorang, baik dalam kehidupan sosial, ekonomi maupun politik . Agama itu dimaksudkan untuk menguji kita semua seberapa banyak kita memberikan kontribusi kebaikan kepada umat manusia. Dan seberapa besar manfaat yang kita sumbangkan untuk kehidupan ini. Beragama bukanlah dimaksudkan sebagai penghapusan kepribadian Islami, melainkan menjunjung tinggi sikap toleransi dan saling menghormati dan menghargai antara umat beragama yang satu dengan yang lainnya.
Lingkungan masyarakat sekitar kita banyaknya perbedaan agama antara pemeluk agama yang satu dengan pemeluk agama yang lain , yakni agama islam dan nasrani dsb. Namun mayoritas memeluk agama islam dan kitabnnya adalah Al-qur”an sebagai pedoman dalam bertingkah laku atau bertindak dalam kehidupan, dan bagi umat nasrani kitabnnya adalah injil yang kegunaannya sebagai pedoman bertingkahlaku dalam kehidupannya. Dalam ajaran agama islam memberikan toleransi dan tidak membatasi kepada pemeluk agama lain untuk beribadah, pemeluk agama islam dan nasrani di lingkungan masyarakat kita saling menghormati dan menghargai satu sama lainnnya. Tak hanya dalam lingkungan masyarakat sekitar kita, dan sebagai contoh dalam keluarga saya pun ada yang beragama nasrani, tapi sebagai individu saya tidak memaksakan kehendak dan selalu menghormati agama yang di yakini, tapi sebagai saudara menghargai semua keputusannnya agar silaturahmi keluarga dapat berjalan dengan baik tanpa adannya suatu masalah. Sebagai pemeluk agama yang mempunyai dan menyikapi perbedaan agama dalam lingkungan masyarakat, kita harus bisa penyesuain diri agar saling bersosialisasi dengan baik antara pemeluk agama yang satu dengan yang lainnya dan membangun suatu masyarakat yang damai, tentram, dan sejahtera. Dalam lingkungan masyarakat kita, dalam mengurus kepentingan lingkungan agar tercipta suasana yang damai, dalam hal ini tidak adannya memandang agama satu sama lainnya, misalkan saja pengurus kerja di RT RW sebagai pengurus di masyarakat beliau tentunnya lebih bijaksana dalam mengurus kepentingan masyarakat, misalkan dalam gotong royong beliau tidak membeda-bedakan agama islam dan agama non islam, sedangkan dalam kegiatan lingkungan seperti gotong royong di lingkungan masyarakat, sering di adakan 1 bulan sekali tepatnnya saat hari minggu, sedangkan umat nasrani hari minggu sering pergi beribadah ke gereja, sebagai umat islam, kita beserta umat islam lainnya memberikan toleransi untuk beribadah kepada umat nasrani, tapi pekerjaan gotong royong tetap berjalan.
Dalam lingkungan masyarakat, maupun keluarga, saling berinteraksi antara umat non muslim. Ketika saat idul fitri masyarakat sekitar selalu bersilaturahmi ke tetangga, begitu sebaliknnya saat dia merayakan natal, ada juga yg berkunjung atau sekedar mengucapkan selamat ke natal kepada umat nasrani, dan jika ada yg tidak mengucapkan selamat mereka tahu alasannya kenapa tidak mengucapkan selamat. Dapat di simpulkan bahwa dalam perbedaan agama tidak lah harus saling merugikan satu sama lain, tapi satu sama lain memberikan toleransi, dan satu sama lain saling menghormati dan menghargai setiap kewajiban agama yang di yakini.
Pada dasarnnya semua ajaran agama mengatakan Tuhan itu satu, jagad raya alam semesta beserta isinnya merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, air, udara, matahari dan beserta isinnya yang ada di bumi ini kita nikmati bersama-sama tanpa membeda-bedakan agama. Adanya hubungan yang diciptakan oleh semangat pluralisme atas dasar toleransi merupakan anugerah dan kesempurnaan, karena semua agama mengajak kepada nilai-nilai cinta, kebaikan, dan keadila. Adapun sebutannya , “Untuk ku agama ku dan untukmu agamamu.”.
Sumber : Resensi Renungan Harian Islam Majalah Embun Pagi. Dan sedikit dengan perubahan
Edisi, 2 Desember 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar