Perubahan terjadi karena tuntutan jaman. Setiap hal selalu mengalami perubahan, kecuali benda yang mati. Setiap sisi sendi kehidupan selalu berubah secara dinamis maupun praktis. Perubahan dinamis,yaitu perubahan karena suatu tuntutan terhadap pembaharuan dan berlangsung secara terus menerus dan kontinyu.
Sedang perubahan secara praktis adalah perubahsn karena suatu hal yang sesaat dan mudah hilang.
Perubahan Yang Timbul Dalam Kehidupan Bermasyarakat
Perubahan dalam lingkungan masyarakat dipengaruhi beberapa sikap yang timbul di masyarakat, antara lain :
Masyarakat Terbuka (Masyarakat Dinamis )
Dalam menerima perubahan, pada masyarakat terbuka dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
A. Masyarakat yang Menerima Perubahan dengan seleksi
Artinya perubahan yang membawa dampak positif bagi nilai-nilai di masyarakat tersebut akan diterima dengan tangan terbuka, sebaliknya perubahan yang dapat menimbulkan rusaknya norma-norma sosial yang telah ada ditolak keberadaannya. Masyarakat seperti ini tergolong masyarakat modern.
Ciri-ciri masyarakat modern:
1.Sikap hidup yang dapat menerima hal-hal baru dan terbuka untuk perubahan
2.Mempunyai keberanian untuk mengemukakan pendapat
3.Lebih mengutamakan masa kini, sangat menghargai waktu
4.Memiliki perencanaan dan pengorganisasian yang jelas
5.Yakin pada IPTEK dari pada hal-hal gaib (mistik)
6.Penuh perhitungan dan percaya diri dalam melakukan sesuatu yang baru
7.Menghargai harkat hidup orang lain
8.Memiliki sikap keadilan dan pemerataan
9.Mengedepankan kepentingan bersama bukan individu atau egois
B. Masyarakat yang Menerima Perubahan Tanpa Seleksi
Semua unsur-unsur yang masuk dalam suatu masyarakat dianggap baik dan lebih maju, sehingga perlu diikuti, terutama unsur-unsur budaya dari dunia barat. Hal ini karena perkembagan ilmu dan teknologi mereka demikian maju dan cepat perkembangannya.
Keadaan ini membuat sebagian masyarakat lupa bahwa tidak semua yang datang dari barat merupakan hal-hal yang modern.
C. Masyarakat Tertutup
Masyarakat tertutup sulit menerima perubahan. Mereka bersifat bahwa perubahan akan menyebabkan hilangnya keaslian budayanya. Mereka menutup diri akan perubahan, ada kalanya mereka menerima perubahan namun sifatnya terbatas bahkan ada yang tak mau menerimanya sama sekali. Mereka tak mau bergaul dengan masyarakat luar. Tidak mau menerima perubahan baru, merasa nyaman dengan kehidupan masa lalu. Apatis, kurang demokratis, tidak aspiratif dan tidak mau dikritik.
Ciri – Ciri Masyarakat Tertutup
1.Tak mau kehilangan budaya aslinya
2.Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat
3.Memiliki sifat etnosentrisme yang tinggi dan merasa nyaman dengan kondisi apa adanya
4.Terlalu kuat memegang tradisi dan ideologi kelompok yang dirasa nyaman
5.Mobilitas sosial kemasyarakatan yang rendah
Bagaimana kita bersikap dalam menghadapi perubahan sosial. Kita harus berupaya mengetahui kondisi sosial lingkungan di masyarakat.
Sikap Masyarakat Dalam Menghadapi Perubahan Sosial Budaya
Harus mampu bersikap dalam menghadapi perubahan sosial. Kita harus berupaya mengetahui kondisi sosial lingkungan di masyarakat. Sikap tsb antara lain :
a).Sikap Positif terhadap Pengaruh Perubahan Sosial Budaya
1.Terbuka (Open Minded)
Masyarakat dapat bersikap terbuka pada perubahan sosial budaya. Masyarakat akan memperhatikan sesuatu yang baru yang ada disekitar mereka. Setelah itu mereka melakukan seleksi akan pengaruh tersebut.
2. Antisipatif
Antisipatif adalah sikap tanggap terhadap sesuatu yang sedang dan akan terjadi. Setelah bersikap terbuka dengan perubahan yang terjadi, kita juga harus tanggap terhadap kemungkinan-kemungkinan dan perubahan yang terjadi.
3.Selektif
Selektif memiliki dua makna, yang pertama melalui seleksi atau penyaringan, yang kedua mempunyai daya pilih.Setelah mengetahui bahwa suatu perubahan dilingkungan masyarakat memiliki pengaruh baik atau buruk, masyarakat kemudian melakukan proses seleksi, yakni memilih pengaruh manakah yang memberikan manfaat besar bagi dirinya ataupun orang lain.
4.Adaptif
Apabila seseorang telah memutuskan bahwa suatu perubahab telah membawa pengaruh positif bagi dirinya dan orang lain, ia akan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.Dengan cara seperti itu, ia akan mudah mengikuti dan menyerap perubahan itu sebagai sebuah dinamika bermasyarakat
b).Sikap Negatif terhadap Pengaruh Perubahan Sosial Kemasyarakatan
1.Tertutup dan Curiga
Sikap tertutup biasanya dimiliki oleh orang yang sudah terlanjur menikmati dan tenang berada di dalam kondisi yang dianggap mapan dan nyaman. Mereka akan merasa tidak senang apabila ada pengaruh lain yang mencoba masuk kedalamnya. Perubahan yang masuk dianggap akan merusak tatanan yang ada. Sikap tertutup dan curiga ini merupakan salah satu ciri masyarakat tradisional.
2.Acuh tak Acuh dan Apatis
Sikap ini mirip dengan sikap tertutup. Hanya saja sikap ini memiliki perbedaan dengan sikap tertutup dalam hal merasakan perubahan yang datang. Sikap tertutup, masyarakatnya merasakan penuh pengaruh perubahan itu, akan tetapi sikap acuh tak acuh dan apatis ini masyarakat atau individu belum tentu merasakan pengaruh perubahan.Pada sikap acuh tak acuh ini, masyarakat tak mau tahu dengan apa yang sedang terjadi, karena pengaruh yang ada tak berdampak apa-apa pada dirinya.
3.Tidak Selektif dan Tidak Berinisiatif
Tidak selektif berarti tak mampu memilah-milah pengaruh perubahan manakah yang bermanfaat atau tidak bagi dirinya dan lingkungan. Tidak inisiatif berarti tidak memiliki ide atau prakarsa untuk berbuat sesuatu. Segala sesuatunya ditentukan oleh pihak lain. Dalam menghadapi perubahan, orang yang tidak punya inisiatif akan mudah diombang-ambingkan pengaruh dari luar dirinya dan juga mempengaruhi hal-hal yang buruk terhadap orang lain.
Perilaku Masyarakat Akibat Perubahan Sosial
Perubahan sosial pada masyarakat menimbulkan adanya perilaku positif dan negatif.
Berikut ini beberapa contohnya : a)Perilaku Positif Masyarakat Terhadap Perubahan Sosial 1.Percaya Pada Diri Sendiri
Orang yang percaya diri tidak membiarkan kebiasaan lama, orang lain, dan kondisi lingkungan mendikte nasibnya. Dia menunjukkan sikap dan menentukan diri sendiri arah hidupnya. Ia tak pernah terkurung dalam ketakutan, melainkan selalu berusaha melakukan tindakan membangun. Orang seperti ini melihat perubahan sebagai sesuatu yang wajar. Ia juga yakin bahwa ia dapat melewati setiap tantangan sebagai dampak dari perubahan itu. Orang yang percaya diri akan meniali dirinya secara jujur.Ia sadar akan semua aset berharga dalam dirinya dan selalu berusaha menemukan aset lain yang belum dikembangkan.
2. Berpikir Rasional
Rasionalitas adalah kemampuan berpikir secara logis dan analitis. Berpikir secara analitis berarti berusaha menyelidiki suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan sebenarnya. Cara berpikir rasional merupakan cara berpikir dimana orang mempertimbangkan akal budinya dalam memutuskan sesuatu.Orang seperti ini tak menerima begitu saja sebuah unsur baru. Ia akan selalu menyelidikinya dan mempertimbangkannya. Orang seperti ini akan cenderung mudah menerima sesuatu yang masuk akal. Bila perubahan itu mengarah pada sesuatau yang baik, yang masuk akal ia akan menerima perubahan itu.Bila perubahan itu tidak masuk akal, dan negatif ia akan dengan segera menolaknya
3. Terbuka Pada Inovasi
Orang yang terbuka pada inovasi akan cenderung dinamis dan mudah berubah. Karena ia senantiasa terdorong untuk lebih dalam mengetahui inovasi baru dan dengan segera mempelajarinya. Semakin terbuka seseorang terhadap suatu inovasi, semakin besar pula perubahan yang mungkin terjadi.
b)Perilaku Negatif Masyarakat Terhadap Perubahan Sosial
1.Penyalahgunaan Wewenang
Dalam hal ini adalah wewenang kekuasaan. Dia merasa punya kekuasaan terhadap tatanan sebelumnya. Tidak mau menerima tatanan baru/aturan baru.
2. Perilaku Egosentris
Mengedepankan emosi pribadi. Dan tidak mau menetima saran dan kritik orang lain. Perubahan baru dianggap menjauhkan dari kebebasannya
3. Konsumerisme Lingkungan
Perilaku seperti ini lebih mendahulukan pemenuhan keinginan dengan gaya hidup mewah untuk dirinya sendiri daripada pemenuhan kebutuhan pokok. Setiap pemenuhan bantuan diperhitungkan untung ruginya terhadap dirinya.
Agar tidak timbul perpecahan dalam kemasyarakatan maka perlu adanya beberapa hal sbb:
1. Adanya persamaan pandangan mengenai tujuan semula yang ingin dicapai. 2.Norma-norma masyarakat difungsikan dengan baik sebagai alat pengendalian sosial demi mencapai tujuan bersama. 3. Menghindari pertentangan antarnorma-norma yang ada dalam masyarakat. 4. Memberikan Sanksi yang kepada pelanggar norma untuk dilaksanakan secara konsekuen.
5.Tindakan-tindakan warga masyarakat disesuaikan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
Karakteristik umum kemajuan perubahan yang menyangkut aspek-aspek sosio-demografis masyarakat dan aspek-aspek sosio-demografis digambarkan dengan istilah gerak sosial (social mobility). Artinya suatu proses unsur-unsur sosial ekonomis dan psikologis mulai menunjukkan peluang-peluang ke arah pola-pola baru melalui sosialisasi dan pola-pola perilaku. Perwujudannya adalah aspek-aspek kehidupan modern seperti misalnya mekanisasi, mass media yang teratur, urbanisasi.
Syarat-syarat Masyarakat berpikir maju
Syarat-syarat suatu modernisasi adalah sebagai berikut:
a. Cara berpikir yang ilmiah dalam kehidupan pribadi maupun masyarakat.
b. Penciptaan iklim yang favorable (kondusif) dalam masyarakat terhadap perubahan dengan cara penggunaan m komunikasi yang bisa dipahami.
C. Kedisiplinan yang tinggi.
F. Saling menghormati dan menerima hasil perubahan sebagai kesepakatan bersama.
Disadur dari : Sosiologi Lingkungan Kemasyarakatan Modern