Sabtu, 10 September 2016

SERIAL 7 HABITS (7 Kebiasaan, Kebiasaan 1 : Menjadi Pribadi Pro Aktif )

Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa, merupakan ciptaan yang sempurna. Dan merupakan mahkluk yg diciptakan menjadi sosok pemenang.
Namun pemenang bukan sebagai penguasa yg tirani dan semaunya sendiri. Yang semua itu berawal dari sebuah cita-cita, gagasan, ide, harapan dan keinginan. Namun jika semua itu tidak ditata dan diasah akan menjadi sia-sia.

Mari kita kupas satu persatu dari kebiasaan kita, agar menjadi pribadi yang unggul dari sisi jasmani dan rohani. Seimbang dengan dunia dan akhirat.

Kebiasaan 1 : Menjadi sosok Pro Aktif
" Manusia bisa bahagia bisa tidak bahagia adalah tergantung pilihannya sendiri. "(ABRAHAM LINCOLN, Presiden Amerika Serikat)

Jadilah Proaktif, adalah kunci untuk membuka segala kebiasaan lainnya, dan itu sebabnya menjadi kebiasaan nomor 1. Kebiasaan Pro Aktif berusaha menjadi pangkal perubahan yang lebih baik, "Akulah sumber pendorong diriku sendiri. Akulah kapten hidupku. Aku bisa memilih sikap. Akulah yang bertanggung jawab atas kebahagiaan atau pun ketidak - bahagiaanku sendiri. Akulah yang duduk di kursi pengemudi menuju  takdirku, bukannya penumpang".

Bersikap proaktif adalah langkah pertama menuju tercapainya kemenangan pribadi. Semua jadi tidak mungkin bila Kamu belum mampu mengendalikan hidupmu !!! 

Bersikap Proaktif atau Reaktif ????

Setiap harinya kita punya 100 peluang untuk memilih bersikap proaktif atau reaktif. Teman-teman yang kita anggap baik, bisa saja membicarakan hal yang buruk mengenai diri kita, guru yang cerewet, teman yang pelit, cuaca yang mendung, tugas yang menumpuk, kita bisa saja gagal dalam ujian. Jadi, apa yang akan kita lakukan? Apakah kita memilih untuk bersikap proaktif atau reaktif?

Orang yang reaktif membuat pilihannya berdasarkan dorongan hati. Mereka bertindak tidak berpikir dahulu apa akibat yang akan ditimbulkan kedepannya. Apakah akan menyelesaikan masalah? Atau malah akan menambah masalah? Mereka hanya mengikuti kehendak hatinya. Orang yang reaktif akan meledak-ledak mengedepankan emosional belaka. Begitu juga mereka, jika kehidupan mengguncangnya, tekanan mereka akan menumpuk, dan lalu akan meledak. 

Sedangkan, orang yang Proaktif bertindak sebaliknya. Orang yang proaktif akan membuat pilihannya berdasarkan nilai-nilai. Orang yg Pro Aktif akan berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak. Akan mempertimbangkan hal-hal yang akan terjadi atas tindakan yang diambil dan dipilih. Orang yang proaktif sadar, bahwa tidak bisa mengendalikan apa yang terjadi kepadanya nanti, tetapi bisa mengendalikan reaksi yang akan timbul.

Cara untuk memahami cara berpikir proaktif adalah dengan membandingkan respons-respons yang proaktif dengan situasi sehari-hari. 

Seandainya kita telah merasa berbuat sesuatu yg banyak. Baik dirumah tangga, kantor, lingkungan sekitar, tetangga. Namun masih dianggap keliru, salah, tidak benar dan lain sebagainya.

Jika kita seorang yang reaktif:

Kita akan habiskan separuh waktu dengan mengeluh kepada semua orang, tentang yang dibicarakan itu, menganggap sesuatu yang tidak adil menurut kita. Kita langsung mengumpat, langsung sentimen dan malas berbuat sesuatu.

Jika kita seorang yang proaktif:

Bicarakan segala sesuat dengan yang menunjuk untuk pekerjaan kita. Sama orang tua, suami atau istri, Ketua RT, RW, Kepala Desa atau atasan kita di kantor. Mengapa setiap pekerjaan saya kurang tepat, apa ada yang perlu diperbaiki. Kita tetap menjadi orang yang pekerja keras. Belajar untuk meningkatkan diri, menata diri. Kalau kita yakin bahwa hal yg kita lakukan sesuai dan bisa memperbaiki diri. Maka akan timbul sesuatu yg berbuah baik.

Jadi semua kembali lagi kepada diri kita sendiri. Apakah akan bersikap proaktif? Ataukah reaktif? Mana yang menguntungkan dan mana yang merugikan, kita sudah dapat membedakannya. Hidup kita adalah kita sendiri yang mengendalikannya, bukan orang lain.
Yang pasti orang yang reaktif akan banyak ruginya dibandingkan pro aktif.

Dari kacamata lingkungan, apabila kita pro aktif untuk lingkungan kita, maka kita akan menjadi pribadi yang unggul.
Jika giliran ronda disikapi dg pro aktif....oh ya, saya bisa bertemu dg teman-teman di lingkungan. Bisa berdiskusi. Jika reaktif....kenapa harus jaga toh ada satpam. Namun jika terjadi sesuatu menyalahkan orang lain.
Pro Aktif, lebih cenderung sebagai instropeksi.

Kebiasaan di rumah tangga, kita Pro Aktif memberi contoh pada anak kita. Kita bukan menyuruh anak, tetapi ayo....bantu ayah, bantu ibu.

Mari jadilah kita pribadi yang Pro Aktif
Semoga bermanfaat

Sumber : Disadur dari 7 Habits from Steven Covey

3 komentar:

  1. Proaktif itu sepertinya perlu latihan kalau reaktif itu sepertinya alamiah atau bawaan/sifat kebanyakan orang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pro Aktif kita harus mampu memilih respon berdasarkan prinsip dan hasil yg diinginkan, kita harus belajar bersikap bijak. Lambat laun pasti akan mampu dengan stimulus yg positif. Jangan sampai reaktif akan mempengaruhi suasana dan perasaan hati kita. Dan mengedepankan nurani

      Hapus