Minggu, 24 Juli 2016

HALAL bi HALAL RT 6 RW IV KUDUS PERMAI(Keindahan dan Kebersihan Sebuah Wujud Kebersamaan)

Masih dalam suasana bulan syawal. Warga Rt 6 RW IV Perumahan Kudus Permai mengadakan silaturahmi dan Halal bi Halal. Tema dari acara ini adalah Green,Clean and Pretty. Yaitu sebagai wujud untuk selalu menghijauksn lingkungan, kebersihan lingkungan dan keindahan lingkungan. Karena dg lingkungan yg hijau, bersih dan indah akan tercermin pd perilaku warga sehari-hari. Sejalan dengan makna Halal bi Halal yg kembali pd kesucian.
Dan acara tsb di hadiri Ibu Kepala Desa Garunglor, sekaligus meresmikan taman fasilitas RT 6 RW IV. Dan acara tsb diisi tausiyah olej KH.Mujahid,S.M.
Seharusnya memang secara nalar, kebersihan  itu harus menjadi perioritas dalam seluruh kehidupan seorang muslim dan mukmin, karena sesungguhnya Islam itu mengajarkan tentang kebersihan dalam segala hal, dan Allah SWT pun sangat menyukai kebersihan.  Kiranya kita juga sepakat bahwa orang-orang yang  berakal sehat tentu juga akan menginginkan kondisi bersih, baik dalam dirinya,keluarganya,  maupun lingkungannya. Dan hanya orang-orang yang tidak berpikir positif sajalah yang mungkin akan menjauhi dan bahkan membenci kebersihan.

Dalam perspektif ilmu kesehatan, kebersihan juga merupakan factor utama yang mendukung terciptanya kondisi sehat tersebut. Hidup yang  selalu bersih dalam berbagai aspek yang menyertai segala aktifitas seseorang, tentu  akan mendorong suasana yang memungkinkan untuk berpikir kreatif, inovatif, dan berkembang.  Orang-orang yang seperti ini dapat dipastikan  akan produktif dalam kinerjanya, dan akan semakin dekat dengan orang-orang shalih dan ketaqwaan. Sebaliknya orang hidupnya tidak teratur, lingkungan rumahnya kumuh, jorok, dan kondisi semacamnya, tentu akan semakin jauh dari kreatifitas dan produktifitas, tetapi malah akan akrab dengan  kebisingan, ketidak-taraturan, dan kemalasan.

Kita dapat menyaksikan betapa  sedihnya hati kita manakala kota dan dilingkungan kita sendiri tampak kotor, kumuh dan jorok. Suasana batin kita tentunya juga akan memberontak, meskipun tidak ada daya, tetapi dapat dipastikan  bahwa orang-orang yang berpikir sehat akan merasa terusik dan tidak akan tenang dan kerasan.  Sebaliknya ketika kita berada di dalam lingkungan yang sangat bersih, kita akan dapat menyaksikan penghuninya juga tertib dan teratur, dan taat peraturan.

Ketika kita berhadapan dengan orang-orang yang bersih, rapi dan disiplin, kita akan merasa tenang dan merasakan juga semangat yang luar biasa dalam diri mereka, seakan mereka itulah yang mempunyai harapan di masa depan.  Pada lain kesempatan saat kita berhadapan dengan mereka yang hidupnya tidak teratur, jorok, dan tidak disiplin, kemudian kita berpikir bahwa mereka itu seakan tidak mempunyai cita-cita dan mimpi untuk masa depan yang lebih menjanjikan.  Kalau keinginan saja tidak tercermin di dalam diri mereka, mana mungkin  akan ada semangat yang menyala untuk memperbaiki nasib dan merenda masa depan.
          
Ketegasan dan konsistensi penegakan sanksi hukuman bagi pelanggar aturan tersebutlah yang menurut saya menjadi penyebab utama. Sesungguhnya kebiasaan hidup bersih, teratur dan disiplin itu bisa dilakukan oleh masyarakat kita, manakala mereka itu dipaksa untuk itu.  Di sinilah diperlukan keinginan baik semua pihak, termasuk para pengurus RT-RW dan tokoh masyarakat.  Meskipun  kita semua tahu bahwa akan sangat berat untuk menciptakan kondisi ideal tersebut, mengingat kondisi masyarakat kita, yang belum maksimal dalam mencintai lingkungannya.

Tetapi kita melihat masih ada harapan, dengan catatan bahwa semua warga menaati aturan yg ada dlm lingkungan, saling membantu , menjaga kebersihan, dan ketertiban. Selama sikap kita masih apatis dan cuek seperti saat ini,  maka pelanggaran dan semaunya sendiri akan selalu ada.  Akibatnya kebersihan, keteraturan, dan kedisiplinan hakiki dan langggeng, tidak akan pernah kita  saksikan di lingkungan kita.

Barangkali ada baiknya kalau kita tidak berandai-andai yang dapat membuat harapan kosong dan mungkin malah dapat memberikan efek yang mengarah kepada sikap masabodo dan  acuh tak acuh terhadap kondisi masyarakat.  Karena itu kita perlu mengajak dan mengingatkan kita semua terhadap hadis nabi Muhmmad SAW. yakni: "mulailah dari diri sendiri, kemudian kepada orang-orang yang menjadi tanggung jawabmu".  Maksud hadis tersebut  kalau kemudian kita kaitkan dengan kebersihan, dan juga ketertiban, tentu akan menjadi: mari kita ciptakan kebersihan dan ketertiban itu  dimulai dari komitmen diri  dan kekeluarga kita masing-masing.  Jadikanlah keluarga kita sebagai keluarga yang mencintai kebersihan dan ketertiban, baik  di rumah maupun lingkungan.  Kita harus  bisa menjadi keluarga teladan di tengah-tengah masyarakat kita. Dan jangan sekali-kalikita mengajak kepada kebersihan dan ketertiban kalau di dalam diri dan keluarga kita belum bisa mewujudkannya.  Kalau kita sudah dapat menjadikan keluarga kita sebagai teladan dalam hal kebersihan dan ketertiban,  tentu kita akan berusaha agar lingkungan kita juga menjadi bersih dan tertib, melalui himbauan dan pemberian keteladanan dalam kenyataan sehari-hari.

Dengan langkah yang seperti itulah kiranya kita dapat berharap banyak akan terciptanya kondisi yang kita idamkan di masyarakat kita, yakni kondisi yang penuh dengan kedisiplinan, kebersihan, ketertiban, dan nyaman. Kita yakin dengan kondisi semacam ini akan membawa  penghuninya menjadi semangat, kreatif, inovatif dan selalu ingin berubah kepada kondisi yang lebih baik.

Sekali lagi kita perjuangkan, karena kita tahu dan yakin bahwa bersih itu indah, sebagimana indahnya panorama kehidupan di surga.  Semoga usaha yang kita rintis mulai dari diri dan kelurga ini akan dicatat sebagai usaha yang bernilai ibadah dan akan menjadi kenyataan dikemudian hari.  amin

Sumber&Courtesy: Halal bi Halal RT 6 RW IV Perumahan Kudus Permai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar