Sabtu, 23 Juli 2016

HALAL bi HALAL RT 3 RW IV KUDUS PERMAI(Makna Halal bi Halal dalam kehidupan sosial masyarakat yang majemuk)

Masih dalam suasana lebaran, RT 3 RW IV Perumahan Kudus Permai menyelenggarakan Halal Bi Halal bersama masyarakat sekitar. Dalam acara ini dihadiri oleh semua warga dan tokoh masyarakat.
Dan acara tsb diiringi Rebana Anak BIASS(Bina Islam Anak Sholeh-Sholekhah). Dan sebagai pembicaranya adalah Ustad Habib Ridho.
Dalam tausiyah tsb mengedepankan tentang Halal bi Halal dalam masyarakat yang majemuk yg penuh berkah.

ADA sebuah tradisi masyarakat Muslim Tanah Air, yaitu Halal bi Halal. Halal bi Halal muncul sebagai ungkapan saling menghalalkan kesalahan dan kekhilafan. Saling memaafkan satu sama lain. Setiap orang sadar tidak ada yang lepas dari kesalahan. Manusia tempatnya salah dan lupa. Idul Fitri dengan kegiatan Halal bi Halal-nya, membuat umat Islam melebur kesalahannya dengan berbagi maaf tanpa sekat yang membatasi.

Setidaknya ada dua cara agar istilah Halal bi Halal ini benar secara bahasa dengan pendekatan teori tersebut. 

Halal bi Halal secara harfiah bisa dimaknai, antara lain :
Pertama Halal bi Halal yaitu mencari kehalalan dengan cara yang halal. Kedua, kehalalan dibalas dengan kehalalan.

Dengan demikian, Halal bi Halal adalah menjadikan sikap kita terhadap pihak lain yang tadinya haram dan berakibat dosa, menjadi halal dengan jalan mohon maaf.

Tujuan diselenggarakannya Halal bi Halal.
Halal bi halal adalah salah satu bukti keluwesan ajaran Islam dalam implementasi nilai kehidupan bermasyarakat.

Hikmahnya Halal bi Halal

Pelajaran pertama adalah pembersihan diri dari segala bentuk kesalahan.
Pelajaran kedua dari Halal bi Halal adalah membersihkan hati dari rasa benci kepada sesama.
Pelajaran ketiga adalah memupuk kepedulian dan kebersamaan. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa lepas dari pergaulan dan kebersamaan yang dibangun lewat sikap tolong-menolong. Muslim yang kaya membantu saudaranya yang miskin. Sepatutnya rasa gembira seseorang juga memberikan bentuk kenikmatan yang lain, yaitu kenikmatan bersyukur dengan berupaya membagi kebahagiaan itu kepada sesamanya. Kini, saatnya setiap Muslim membumikan berkah-berkah kesalehan Ramadhan dengan menebar rasa bahagia ke setiap orang, memupuknya, merawat dan menjaga agar mendapatkan buah indahnya ikatan persaudaraan.

Dengan demikian, hikmah halal bi halal dapat kita ambil hikmahnya baik ketika hidup di dunia maupun di akhirat kelak. Ketika di dunia hikmahnya adalah kehidupan di lingkungan masyarakat menjadi aman, damai dan menciptakan ketertiban dalam beragama dan bernegara. Ketika di akhirat, akan meringankan beban kita dari hak-hak dan kewajiban terhadap sesama manusia. 

Semoga kita semua menjadi orang yg bisa memaafkan, bisa saling membantu, menjadi orang yg peduli terhadap sesama. Selamat Hari Raya Idul Fitri- Taqobballahu Minna Wa Minkum-Mohon Maaf Lahir Bathin

Sumber ,courtesy:Dokumentadi RT 3 RW IV Perumahan Kudus Permai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar