Jumat, 24 Juni 2016

PENGAJIAN NUZULUL QUR'AN : TINGKATAN PUASA DAN HIKMAH RAMADHAN

Untuk meningkatkan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT, selama bulan Ramadhan , Masjid Al Ishlah Perumahan Kudus Permai mengadakan Pengajian di malam Nuzulul Quran. Yang diselenggarakan tanggal 23 Juni 2016, pukul 20.00 wib

Pada Pengajian ini dibuka dengan Pembacaan Khotmil Quran dan dilanjut dengan ceramah agama oleh H. Amin Al Barodji dengan tema Tiga tingkatan puasa dan Hikmah Puasa Ramadhan.

Tingkatan Puasa antara lain:

1. Shaum al-'umum, yaitu menahan diri dari makan dan minum dari mulai terbit fajar sampai terbenam matahari. Inilah puasa yang paling rendah tingkatannya, dan yang biasa kita lakukan.
2. Shaum al-khushush, yaitu:
Menjaga pendengaran, penglihatan, lidah, tangan dan kaki serta seluruh tubuh dari segala perbuatan dosa.
3. Shaum al-khushush-alkhushush, yaitu Puasa Tingkat Tinggi, Tingkatan ini merupakan puasanya para Nabi,  siddiqin dan muqarrabin. Selama menjalankan ibadah puasa ia juga berupaya senantiasa ingat kepada Allah SWT, Dzikrullah, apakah dzikir lisan ataupun dzikir hati dia lakukan, ketika dia sedetik saja lupa pada Allah SWT menganggap puasanya batal.
Untuk Puasa tingkat tinggi ini Nampaknya bukan kelas kita, tapi mudah²an ada yang bisa sampai pada puasa tingkatan ini sambung beliau atau paling tidak minimal kita bisa berjuang melaksanakan puasa tingkat kedua, tidak sekedar lepas dari makan dan minum, kumpul keluarga dan hal-hal yang dibatalkan, tetapi bisa berupaya dari anggota tubuh kita untuk menjaga pendengaran, penglihatan, ucapan, tangan dan kaki serta seluruh tubuh dari segala perbuatan dosa. atau paling tidak semampu kita mungkin mampu kita pertama penglihatan, ataupun lisan kita jaga selama menjalankan puasa lisan ini tidak maksiat kepada Allah SWT, tidak berkata-kata kotor, tidak mencaci maki dan segalanya, bahkan jika ada orang mengejek kita, atau membicarakan kejelekan orang lain, kita bisa menahan jangan membalas atau malah ikut ikutan menggunjing, kita bisa berjuang disana sehingga puasa kita benar-benar menjadi puasa yang sekedar tidak makan minum dan hal-hal yang membatalkan puasa,tetapi lebih dari itu mengantarkan hidup kita makin berkualitas amaliah dan taqwa kita terhapa Allah SWT, karena beliau yakin jika anggota tubuh kita ikut berpuasa perbuatan kita akan semakin berkualitas.

Hal yang dapat diraih dalam puasa ramadhan, Puasa adalah ibadah sirri (ibadah yang paling rahasia),
Pertama Puasa adalah satu2nya ibadah yang hanya diketahui oleh yang bersangkutan dan Allah SWT, orang lain belum tentu tahu kita puasa atau tidak. Maka dari itu ibadah puasa bisa dijadikan instrumen dalam hidup ini untuk senantiasa menghadirkan Allah SWT dalam kehidupan,dalam artian kita merasa bahwa boleh jadi orang lain tidak mengetahui kalau kita puasa tetapi Allah SWT, sehingga kita itu tidak pernah tipu-tipuan atau umpet-umpetan dalam berpuasa, karena ada keyakinan bahwa Allah SWT maha mengetahui. Jika kita berhasil dalam hal ini, akan berdampak positif dalam kehidupan selain puasa. Misalkan dalam pekerjaan, gak perlu ada pengawasan dari atasan terhadap kinerja anak buahnya, apakah kinerjanya menurun atau tidak, tidak repot-repot ada audit atau apalah, karena ketika kita sudah merasa diawasi oleh Allah SWT, maka kita akan senantiasa ada dijalanNya, Kita akan semakin Jujur, disiplin dan amanah, tidak akan umpet-umpetan misalkan saja, hanya rajin atau bekerja saat ada si BOS, padahal kalau sibos tidak ada malah asik bermain game, nonton film, kabur dari kantor dsb.

Kedua tetap berangkat dari ibadah sirri, puasa satu-satunya ibadah yang tidak bisa diriyakan/pamerkan, tidak seperti ibadah yang lain. Dibalik puasa yang tidak bisa dipamerkan ini ada pendidikan keikhlasan dari Allah SWT kepada kita, supaya terbiasa beribadah secara ikhlas tanpa memamerkan kepada siapapun. Implementasinya di dunia kerja kita kerja dengan ikhlas dan baik, bukan untuk dipamerkan kepada siapapun bahkan kepada atasan sekalipun, ada orang maupun tidak kita akan tetap bekerja dengan baik, karena kita bekerja secara ikhlas. Disinilah pentingnya kita menanamkan pada batin kita hanya kepadaMU ya Allah saya menyebah, hanya kepadaMu ya Allah saya memohon pertolongan.
Menggantungksn hidup ini hanya kepada Allah, bukan kepada siapapun. Dengan menghadapkan diri kepada Allah SWT, kita secara otomatis akan menghormati pimpinan kita atau senior kita bukan karena pimpinan/senior tsb, tapi karena allah SWT. Inilah bentuk keikhlasan yang akan banyak bermanfaat kepada peningkatan kinerja kita. Hal ini dikuatkan Allah lewat firman-Nya dalam hadits qudsi “Setiap amal perbuata Bani Adam itu adalah miliknya, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu adalah milik-Ku dan Aku-lah yang akan membalasnya.”

Hikmah Puasa
Hikmah puasa sesungguhnya, tidak hanya sekedar makan dan minum serta mencegah dari apa yang membatalkan, tapi kita bisa belajar dari puasa, mengaji dari puasa, kualitas hidup, kualitas pekerjaan dan produktifitas kita akan semakin meningkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar