Sabtu, 25 Juni 2016

MUSYAWARAH PEMBANGUNAN DESA ( Tata Cara Anggaran Pembangunan Tahun 2017)

Musyawarah Desa (Musdes) adalah proses musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh BPD untuk menyepakati hal yang bersifat strategis. Musyawarah adalah forum pengambilan keputusan yang sudah dikenal sejak lama dan menjadi bagian dari dasar negara.
Pembiayaan Musdes berasal dari APB Desa. Penyelenggaraan Musdes yang hanya bergantung pada APB Desa. Bila dana APB Desa tidak mencukupi untuk Musdes sekali setahun, bisakah Desa tak menyelenggarakan Musdes? Penyelenggara Musdes adalah BPD dengan difasilitasi pemerintah desa. 

TATA CARA PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH DESA
BERDASARKAN PERMENDESA NOMOR 2 TAHUN 2015

Panitia Musyawarah Desa diketuai oleh Sekretaris BPD dibantu oleh Anggota BPD, KPMD, Unsur Masyarakat dan Perangkat Desa.Ketua BPD bertindak selaku Pimpinan Musyawarah.Anggota BPD, Unsur Masyarakat dan/atau KPMD yang merupakan bagian dari Panitia Musyawarah bertindak selaku Sekretaris Musyawarah Desa.Anggota BPD, Unsur Masyarakat dan/atau KPMD yang merupakan bagian dari Panitia Musyawarah bertindak selaku Pemandu Acara Musyawarah Desa.Dalam hal Ketua BPD selaku Pimpinan Musyawarah berhalangan hadir, Pimpinan Musyawarah Desa dapat digantikan oleh Wakil Ketua atau Anggota BPD yang lain.

Dan untuk saat ini di Desa Garunglor menyelenggarakam Musdes 2016, Sabtu 25 Juni 2016. Yang diselenggarakan di Balai Desa Griya Praja Garunglor. Dalam musyawarah tsb dihadiri Kepala Desa, BPD, Ketua RT Se-Garunglor, Karang Taruna Desa dan Tokoh Masyarakat.
Hasil dari Musyawarah Desa Garunglor, antara lain :
* Kepala Desa :
  - Pembangunan desa dipilih sesuai dengan kepentingan oleh Tim 11 ditunjuk oleh kades rata tiap RW.
* Ketua BPD :
- Usulan pembangunan diserahkan kedesa setelah Lebaran(Juli atau Agustus)
- Usulan yg tidak direalisasi sebelumnya agar diusulkan lagi dengan diberi keterangan

Laporan Pembangunan RW IV Perumahan Kudus Permai dari Anggaran Dana Desa 2016 :
1. Pengaspalan jalan RT V dan jalan Permai I
2. Pembangunan tanda tiap gang dari gang I sampai gang IV

Dalam pengerjaan pembangunan sesuai dengan turunnya  anggaran yang bersumber dari dana ADD, DD, PAD yg lainnya.
Dan untuk usulan pembangunan 2017 lokasi yang diajukan harus dibuat proposal secara tertulis yg jelas dan transparan.
RABPDes diusulkan oleh RT yang dimusyawarahkan di Rapat RT RW.
Dan hasil musyawarah tsb merupakan hasil final yg akan direalisasikan. Serta hasil tsb setiap RT harus segera mensosialisasikan kepada seluruh warga. Sehingga hasil pembangunan tsb akan dipahami bersama demi kebaikan dan pembangunan yg signifikan.

Jumat, 24 Juni 2016

PENGAJIAN NUZULUL QUR'AN : TINGKATAN PUASA DAN HIKMAH RAMADHAN

Untuk meningkatkan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT, selama bulan Ramadhan , Masjid Al Ishlah Perumahan Kudus Permai mengadakan Pengajian di malam Nuzulul Quran. Yang diselenggarakan tanggal 23 Juni 2016, pukul 20.00 wib

Pada Pengajian ini dibuka dengan Pembacaan Khotmil Quran dan dilanjut dengan ceramah agama oleh H. Amin Al Barodji dengan tema Tiga tingkatan puasa dan Hikmah Puasa Ramadhan.

Tingkatan Puasa antara lain:

1. Shaum al-'umum, yaitu menahan diri dari makan dan minum dari mulai terbit fajar sampai terbenam matahari. Inilah puasa yang paling rendah tingkatannya, dan yang biasa kita lakukan.
2. Shaum al-khushush, yaitu:
Menjaga pendengaran, penglihatan, lidah, tangan dan kaki serta seluruh tubuh dari segala perbuatan dosa.
3. Shaum al-khushush-alkhushush, yaitu Puasa Tingkat Tinggi, Tingkatan ini merupakan puasanya para Nabi,  siddiqin dan muqarrabin. Selama menjalankan ibadah puasa ia juga berupaya senantiasa ingat kepada Allah SWT, Dzikrullah, apakah dzikir lisan ataupun dzikir hati dia lakukan, ketika dia sedetik saja lupa pada Allah SWT menganggap puasanya batal.
Untuk Puasa tingkat tinggi ini Nampaknya bukan kelas kita, tapi mudah²an ada yang bisa sampai pada puasa tingkatan ini sambung beliau atau paling tidak minimal kita bisa berjuang melaksanakan puasa tingkat kedua, tidak sekedar lepas dari makan dan minum, kumpul keluarga dan hal-hal yang dibatalkan, tetapi bisa berupaya dari anggota tubuh kita untuk menjaga pendengaran, penglihatan, ucapan, tangan dan kaki serta seluruh tubuh dari segala perbuatan dosa. atau paling tidak semampu kita mungkin mampu kita pertama penglihatan, ataupun lisan kita jaga selama menjalankan puasa lisan ini tidak maksiat kepada Allah SWT, tidak berkata-kata kotor, tidak mencaci maki dan segalanya, bahkan jika ada orang mengejek kita, atau membicarakan kejelekan orang lain, kita bisa menahan jangan membalas atau malah ikut ikutan menggunjing, kita bisa berjuang disana sehingga puasa kita benar-benar menjadi puasa yang sekedar tidak makan minum dan hal-hal yang membatalkan puasa,tetapi lebih dari itu mengantarkan hidup kita makin berkualitas amaliah dan taqwa kita terhapa Allah SWT, karena beliau yakin jika anggota tubuh kita ikut berpuasa perbuatan kita akan semakin berkualitas.

Hal yang dapat diraih dalam puasa ramadhan, Puasa adalah ibadah sirri (ibadah yang paling rahasia),
Pertama Puasa adalah satu2nya ibadah yang hanya diketahui oleh yang bersangkutan dan Allah SWT, orang lain belum tentu tahu kita puasa atau tidak. Maka dari itu ibadah puasa bisa dijadikan instrumen dalam hidup ini untuk senantiasa menghadirkan Allah SWT dalam kehidupan,dalam artian kita merasa bahwa boleh jadi orang lain tidak mengetahui kalau kita puasa tetapi Allah SWT, sehingga kita itu tidak pernah tipu-tipuan atau umpet-umpetan dalam berpuasa, karena ada keyakinan bahwa Allah SWT maha mengetahui. Jika kita berhasil dalam hal ini, akan berdampak positif dalam kehidupan selain puasa. Misalkan dalam pekerjaan, gak perlu ada pengawasan dari atasan terhadap kinerja anak buahnya, apakah kinerjanya menurun atau tidak, tidak repot-repot ada audit atau apalah, karena ketika kita sudah merasa diawasi oleh Allah SWT, maka kita akan senantiasa ada dijalanNya, Kita akan semakin Jujur, disiplin dan amanah, tidak akan umpet-umpetan misalkan saja, hanya rajin atau bekerja saat ada si BOS, padahal kalau sibos tidak ada malah asik bermain game, nonton film, kabur dari kantor dsb.

Kedua tetap berangkat dari ibadah sirri, puasa satu-satunya ibadah yang tidak bisa diriyakan/pamerkan, tidak seperti ibadah yang lain. Dibalik puasa yang tidak bisa dipamerkan ini ada pendidikan keikhlasan dari Allah SWT kepada kita, supaya terbiasa beribadah secara ikhlas tanpa memamerkan kepada siapapun. Implementasinya di dunia kerja kita kerja dengan ikhlas dan baik, bukan untuk dipamerkan kepada siapapun bahkan kepada atasan sekalipun, ada orang maupun tidak kita akan tetap bekerja dengan baik, karena kita bekerja secara ikhlas. Disinilah pentingnya kita menanamkan pada batin kita hanya kepadaMU ya Allah saya menyebah, hanya kepadaMu ya Allah saya memohon pertolongan.
Menggantungksn hidup ini hanya kepada Allah, bukan kepada siapapun. Dengan menghadapkan diri kepada Allah SWT, kita secara otomatis akan menghormati pimpinan kita atau senior kita bukan karena pimpinan/senior tsb, tapi karena allah SWT. Inilah bentuk keikhlasan yang akan banyak bermanfaat kepada peningkatan kinerja kita. Hal ini dikuatkan Allah lewat firman-Nya dalam hadits qudsi “Setiap amal perbuata Bani Adam itu adalah miliknya, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu adalah milik-Ku dan Aku-lah yang akan membalasnya.”

Hikmah Puasa
Hikmah puasa sesungguhnya, tidak hanya sekedar makan dan minum serta mencegah dari apa yang membatalkan, tapi kita bisa belajar dari puasa, mengaji dari puasa, kualitas hidup, kualitas pekerjaan dan produktifitas kita akan semakin meningkat.

Minggu, 19 Juni 2016

PENGAJIAN RAMADHAN MINGGU PAGI KEDUA MASJID AL ISLAH : SIFAT JAIZ BAGI ALLAH swt

Pengertian Sifat Jaiz Bagi Allah SWT.
Allah swt selain memiliki sifat wajib dan mustahil juga memiliki sifat jaiz. Menurut arti bahasa jaiz artinya boleh. Yang dimaksud dengan sifat jaiz bagi Allah swt. yaitu sifat yang boleh ada dan boleh tidak ada pada Allah. Sifat jaiz ini tidak menuntut pasti ada atau pasti tidak ada. Sifat Jaiz Allah hanya ada satu yaitu Fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu, artinya membuat sesuatu yang mungkin terjadi atau tidak membuatnya. Maksudnya Allah itu berwenang untuk menciptakan dan berbuat sesuatu atau tidak sesuai dengan kehendak-Nya.
Jaiz pada sifat Allah SWT berarti “mungkin” ada. Yang mencakup sifat tsb yaitu : Iradat yang berarti berkehendak dengan sifat Iradah-Nya sehingga segala sesuatu bersifat mungkin dan tidak mustahil bagi-Nya. Secara syari'at dinyatakan bahwa “manusia punya kehendak, tapi kehendak Allah-lah yang akan berlaku”, “Nyatanya iradat Allah pada nafsu kita, kalau tidak berkehendak nafsu kita, tidak nyata iradat Allah itu, karena iradat nafsu kita dengan iradat Allah SWT.
Bahwa sifat jaiz pada Allah terbagi atas 4 kelompok dengan nama masimg – masing yaitu:
1. Pada Masa Lalu (Wajadda Wa'angqoda)
Mungkin pada masa lalu ini adalah seperti mungkin pada masa nenek moyang atau leluhur kita termasuk didalmnya asal usul dan segala hal yag berhubungan dengannya. Dalam mungkin wajadda wa'angqoda ini pemahaman kita adalah bahwa sifat Qudrat dan Iradat Allah memberi bekasa pada setiap ciptaannya “ Taksyariyah ”.
2. Pada Saat Ini ( Maujudat)
Mungkin pada saat ini adalah seperti bumi dan langit beserta isinya termasuk didalamnya. Dalam mungkin Maujudad ini pemahama kita bahwa sifat Qudrat dan Iradat Allah beserta dengan ciptaan-Nya dalam arti meliputi “ Ma'iyah ”.
3. Pada Masa Datang (Sayujad)
Mungkin pada masa akan datng seperti akan adanya anak – anak cucuc seperti keturunan kita. Dalam mungkin Sayujad ini pemahaman kita segala sesuatu yang akan datang itu merupakan penetapan dan hukum atau sebab dari Qudrat dan Iradat Allah “ Hukmiyah ”.
4. Dalam Ilmu Allah ( 'Alimullahu annahu lam yu jad)
Mungkin dalam ilmu Allah berarti tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah apabila Dia berkehendak dengan atau tanpa sebab hukum syri'at diterima atau tidak oleh akal seperti Allah SWT. Allah adalah Zat yang maha kuasa atas segala sesuatu. D 'Alimullahu annahu lam yu jad ini pada pemahaman kita adalah Qudrat dan Iradat Allah yang memberi kekuatan dan yang menguatkan ciptaannya “ Qawiyah ”.
Hikmah Beriman Pada Sifat Jaiz
Dengan mengimani sifat jaiz Allah akan meningkatkan keimanan kita bahwa Allah maha sempurna tanpa kekurangan apapun. Walaupun Allah memiliki kebebasan untuk bernuat apa saja, namun Allah tidak akan berbuat sesuatu yang tidak mendatangkan manfaat bagi manusia.  manusia sendiri yang mana penghasilan itu bisa digunakan untuk kebutuhan hidupnya dan juga untuk mengabdi pada Allah. Dan juga kamu bisa  sendiri.

Minggu, 12 Juni 2016

PENGAJIAN RAMADHAN MINGGU PAGI PERTAMA MASJID AL ISLAH : SIFAT WAJIB BAGI ALLAH swt

Sifat Wajib dibagi 4 bagian:

I – SIFAT NAFSIYYAH(SIFAT KEPERIBADIAN)
Maksudnya sesuatu yang tidak bisa diterima oleh akal jika Allah tidak disifatkan dengan sifat ini. Atau bisa juga dikatakan sifat untuk menentukan adanya Allah, di mana Allah menjadi tidak mungkin ada tanpa adanya sifat tersebut. adapun yang tergolong sifat ini hanya satu yaitu sifat wujud.

1- Sifat Wajib: Wujud Artinya: Ada
Sifat Mustahil: ’Adam Aritnya : Tidak Ada
Allah Taala itu ada. Mustahil Allah itu tiada.

II – SIFAT SALBIYAH
Maksudnya sifat yang menolak apa yang tidak layak bagi Allah. Atau dikatakan juga sifat yang digunakan untuk meniadakan sesuatu yang tidak layak bagi Allah. Sifat Salbiyah ini ada lima sifat yakni, 2- Qidam, 3-  Baqo’, 4- Mukhalafatu lil hawaditsi, 5- Qiyamuhu binafsihi, 6- Wahdaniyyah.

2- Sifat Wajib: Qidam Artinya: Sedia/terdahulu/tidak ada permulaanya
Sifat Mustahil: Huduts Artinya: Baru
Allah Taala itu sedia/terdahulu, tidak ada permulaanya. Mustahil Allah itu didahului oleh ‘Adam (ada permulaanya).

3-Sifat Wajib: Baqa’ Artinya: Kekal
Sifat Mustahil: Fana’ Artinya: Binasa
Allah itu bersifat kekal. Mustahil Ia dikatakan fana (binasa)

4- Sifat Wajib: Mukhalafah Lilhawaditsi Artinya: Tidak sama dengan yang baru
Sifat Mustahil: Mumatsalah Lilhawaditsi Artinya: Sama dengan yang baru
Allah itu tidak mempunyai sifat-sifat yang baru yakni dijadikan dan dihancurkan.

5-Sifat Wajib: Qiyam Binafsihi Artinya: Berdiri dengan dirinya sendiri
Sifat Mustahil: Ihtiyaj Ila Mahal Wa Mukhashshash
Allah Taala itu berdiri sendiri. Mustahil berdiri pada lainnya dan berdirinya tidak memerlukan tempat tertentu

6-Sifat Wajib: Wahdaniyah Artinya: Esa
Sifat Mustahil: Ta’addud Artinya: Mustahil ia mempunyai Dzat, sifat dan perangai yang berbilang-bilang.
Allah itu Maha Esa Dzat-Nya, Esa sifat-Nya dan esa juga perangai-Nya.

III – SIFAT MA’ANI
Maksudnya sifat yang diwajibkan bagi zat Allah suatu hukum atau sifat yang pasti ada pada Dzat Allah. Sifat ini terdiri dari tujuh sifat, 7- Qudrat, 8- Iradah, 9- Ilmu, 10- Hayat, 11- Sama’, 12- Bashar dan 13- Kalam.

7-Sifat Wajib: Qudrah Artinya: Kuasa
Sifat Mustahil: ’Ajez Artinya: Lemah

8-Sifat Wajib: Iradah Artinya: Menentukan
Sifat Mustahil: Karahah Artinya: Terpaksa

9- Sifat Wajib: ’Ilim Artinya: Mengetahui
Sifat Mustahil: Jahil Artinya: Bodoh

10-Sifat Wajib: Hayah Artinya: Hidup
Sifat Mustahil: Maut
Artinya: Mati
Allah Taala itu sentiasa hidup yakni sentiasa ada.

11-Sifat Wajib: Sama’ Artinya: Mendengar
Sifat Mustahil: Shamam Artinya Tuli

12-Sifat Wajib: Bashar Artinya: Melihat
Sifat Mustahil: ’Ama Artinya: Buta
Allah Taala itu sentiasa melihat. Mustahil Allah Taala itu buta.

13-Sifat Wajib: Kalam Artinya: Berkata-kata
Sifat Mustahil: Bakam Artinya: Bisu

IV – SIFAT MA’NAWIYAH
Sifat Ma’nawiyah adalah sifat yang mulazimah atau menjadi akibat dari sifat ma’ani.
Sifat ini terdiri dari tujuh sifat, yakni 14- Kaunuhu Qadiran, 15- Kaunuhu Muridan, 16- Kaunuhu Aliman, 17- Kaunuhu Hayyan, 18- Kaunuhu Sami’an, 19- Kaunuhu Bashiran, 20- Kaunuhu Mutakalliman :
14-Sifat Wajib: Kaunuhu Qodiran
Artinya: Keberadaan Allah Maha Kuasa
Sifat Mustahil: Kaunuhu ’Ajizan
Artinya: Keberadaan Allah lemah (tidak berkuasa)

15-Sifat Wajib: Kaunuhu Muridan
Artinya: Menentukan
Sifat Mustahil: Kaunuhu Mukrahan
Artinya: Terpaksa
Allah Taala itu berkuasa menentukan apa yang dikehendakinya. Mustahil sifatnya terpaksa atau dipaksa

16-Sifat Wajib: Kaunuhu ‘Aliman
Artinya: Maha Mengetahui
Sifat Mustahil:Kaunuhu Jahilan
Artinya: Bodoh

17-Sifat Wajib: Kaunuhu Hayyan
Artinya: Hidup
Sifat Mustahil: Kaunuhu Mayyitan
Allah Taala itu Maha Hidup dan menghidupkan alam ini. Mustahil Allah itu bisa mati atau dibunuh.

18-Sifat Wajib: Kaunuhu Sami’an
Artinya: Mendengar
Sifat Mustahil: Kaunuhu Ashamma
Artinya: Tuli
19-Sifat Wajib: Kaunuhu Bashiran
Artinya: Melihat
Sifat Mustahil: Kaunuhu A’ma
Artinya: Buta
Allah Taala itu melihat semua kejadian di muka bumi. Mustahil jika sifat Allah itu tidak melihat atau buta.

20- Sifat Wajib: Kaunuhu Mutakalliman Artinya: Maha Berkata-kata
Sifat Mustahil: Kaunuhu Abkama
Artinya: Bisu
Allah Taala itu berkata-kata. Mustahil jika Allah Ta’ala bisu atau tidak bisa berkata-kata.

Semoga dengan mengetahui sifat Allah tsb akan semakin meningkatkan rasa ketakwaan dan keimanan kita sebagai manusia.

Lokasi Masjid Al Islah, Perumahan Kudus Permai
Pembicara : Bapak H. Sueb

Jumat, 10 Juni 2016

PENERAPAN TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN RW IV PERUMAHAN KUDUS PERMAI

Berkaca dari kepengurusan RW yang lama. Setelah mempelajari hal-hal yang dirasa kurang dan berkoordinasi dengan pengurus baru Ketua RW Bp. H. Haryono mulai awal Agustus 2015, harus mampu menyajikan laporan keuangan RW pada setiap pertemuan dengan Ketua RT dan bisa di bagikan kepada warga pada setiap temu warga.

Meski masih jauh dari sempurna, namun kami berusaha untuk menyajikan laporan keuangan RW secara transparan alias apa adanya. Melalui Bendahara RW Bp Tony Djoko Irianto Selain untuk menerapkan keterbukaan pembuatan laporan keuangan secara sederhana namun mudah dipahami bersama.

Apa yang kami sajikan bisa dengan mudah di baca dan di pahami oleh warga semua. Dengan laporan keuangan ini kami pengurus RW IV menginginkan agar semua warga memahami hal-hal sebagai berikut :
1. Berapa saldo dan dana keuangan pengurus RW yang lama
2. Darimana sumber keuangan RW 
3. Di alokasikan ke mana saja dana tersebut dipergunakan

Bagi warga yang mungkin pasti akan timbul sebuah pertanyaan baik langsung maupun tidak langsung. Karena saat ini pengurusan RW yang baru berusaha berbenah untuk menjadi lebi baik, lebih transparan dan punya komitmen untuk kemajuan RW IV. Dan untuk keterbukaan ini bisa langsung di sampaikan ke pengurus baik via telepon, bertatap muka ataupun via email. 
 
Bagi pengurus RW IV ingin  laporan keuangan tersebut di kirim ke masing-masing RT agar bisa disampaikan ke warga masing-masing RT. Dan kedepannya laporan keuangan bisa diakses melalui blogger : kuduspermairw4.blogspot.com dan email : perumkuduspermai@gmail.com, dan sarana lainnya silakan sms ke pengurus masing-masing RT atau langsung ke pengurus RW. Pengurus RW sangat berterima kasih jika kiranya ada saran atau nasehat yang membangun demi meningkatnya kualitas pelayanan kami kepada warga RW IV Perumahan Kudus Permai.

Beberapa hal yang ingin kami tekankan sekali lagi bahwa penarikan iuran dari masing-masing RT, donatur dan bantuan pihak ketiga akan selalu diterbitkan laporan keuangan secara berkala.

Penyajian laporan keuangan merupakan bentuk transparansi, kejujuran dan kemajuan bersama. Lebih baik kami berubaha berkarya dengan hasil, daripada kami diam dan tidak mampu berkembang.

Minggu, 05 Juni 2016

MAKNA RAMADHAN 2016

“Apabila bulan Ramadan tiba, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu ditutup dan setan-setan dibelenggu”.

Bukhari, no. 1899. Muslim, no. 1079, dari Abu Hurairah radhiallahu ’anhu,  sesungguhnya Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda ;
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ ، وَسُلْسِلَتْ الشَّيَاطِينُ

Para ulama berbeda (pendapat) mengenai makna dibelenggunya setan-setan pada bulan Ramadan, menjadi beberapa pendapat:

Al-Hafidz Ibnu Hajar berpendapat seraya menukil dari Al-Hulaimy: “Kemungkinan maksudnya adalah para setan tidak bersungguh-sungguh menggoda kaum muslimin, sebagaimana yang mereka lakukan  di bulan lainnya, karena kesibukan (manusia beribadah). (Atau) yang dimaksud para setan (yang dibelenggu) adalah sebagian mereka, yaitu dari jenis pembangkang di antara mereka, (atau yang dimaksud) dibelenggu adalah dibelenggu dengan puasa yang berfungsi menekan dorongan syahwat, atau dengan bacaan Al-Qur’an dan dzikir.

Yang lainnya (selain Al-Hulaimy) berkata, maksud dibelenggu adalah diikat dengan rantai.  Iyadh berkata: Ada kemungkinan maknanya sesuai zahir dan hakekatnya. Yaitu sebagai tanda bagi para malaikat akan masuknya bulan Ramadan, agar mereka mengagungkan kesuciannya dan melarang para setan mengganggu kaum beriman. Kemungkinan juga (maknanya) sebagai simbol banyaknya pahala dan pengampunan. Dan berkurangnya gangguan setan, sehingga seakan-akan mereka dibelenggu. Dia Berkata, yang menguatkan kemungkinan kedua ini adalah ungkapan dalam riwayat Yunus dari Ibnu Syihab dalam riwayat Muslim, (yaitu ungkapan) 'Pintu-pintu rahmat dibuka'. Dia juga berkata, bahwa  kemungkinan (makna) dibelenggunya setan adalah simbol dilemahkannya (setan) dalam menggoda  dan menghias syahwat. Zain bin Munayyir berkata, 'Pendapat pertama (makna dibelenggu secara  zahir) lebih tepat. Lafaz  ini tidak perlu dialihkan dari zahirnya.' (Fathul Bari, 4/114)

Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah ditanya tentang sabda Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam “Setan-setan dibelenggu” padahal kita lihat ada orang-orang yang dapat kerasukan (jin) pada siang hari Ramadan, bagaimana setan-setan dibelenggu (sementara) sebagian orang ada yang kerasukan (jin)?

Beliau menjawab dengan mengatakan: “Dalam sebagian riwayat hadits (disebutkan) “Setan-setan pembangkang dibelenggu (di bulan Ramadan)” atau “diikat”, yaitu dalam riwayat Nasa’i.

Hadits seperti ini termasuk perkara ghaib, sikap orang muslim adalah menerima dan membenarkannya. Dan tidak kita memperbincangkan (apa kenyataan sesungguhnya)  di balik itu. Karena sikap tersebut  lebih menyelematkan agama seseorang dan lebih bagus akibatnya. Oleh karena itu ketika Abdullah bin Imam Ahmad berkata kepada bapaknya: “Sesungguh orang kerasukan (jin) pada bulan Ramadan (maksudnya mengapa sampai terjadi padahal katanya setan dibelenggu)”.  Imam Ahmad berkata: Begitulah hadits ini dan jangan membicarakan (lebih dalam masalah) ini.

Tampaknya, yang dimaksud 'dibelenggu'  adalah dibelenggunya setan dari upayanya menyesatkan manusia, dengan dalil banyaknya kebaikan dan orang yang bertaubat kepada Allah Ta’ala di bulanRamadan." (Majmu Fatawa, hal. 20)

Kesimpulannya, (makna) setan dibelenggu adalah bersifat hakiki (nyata), Allah yang lebih mengetahui tentang hal tersebut. Dan hal itu tidak harus berarti bahwa kejelekan dan kemaksiatan tidak terjadi di antara manusia. Wallahu’alam

Sumber : Majalah Kabar Muslim, edisi Juni 2016