Rabu, 02 Maret 2016

INGIN MAJU HARUS BERANI BERUBAH DAN BERANI BERBUAT

Leadership is a service occupation, a leader has to be a lighthouse of values" (Hector Ruiz)
 
Menjadi orang nomor satu di suatu wilayah tentunya mempunysi visi misinya yang akan mewujudkan kemajuan sebuah daerah. Tidak beda dengan menjadi Ketua RT atau RW, karena dia mempunyai wilayah yang menjadi tugas sosialnya.
 
Tantangan yang dihadapi Ketua RW IV ke depan masih sangat berat. Pertama, permasalahan di wilayah Perumahan Kudus Permai sendiri. Keamanan, kebersihan lingkungan dan sikap semaunya sendiri diantara para warga. Kedua, sikap kurang transparannya keuangan yang ada di lingkungan RW yang notabene hasil dari iuran warga melalui RT masing-masing. Ketiga, tidak berjalannya program RW dari Kelurahan dan tidak adanya sinergi antar lembaga ke-RW-an.
 
Tantangan keempat adalah menghadapi sikap emosional dari warga maupun lembaga organisasi sosial kemasyarakatan di Perumahan Kudus Permai yang tidak setuju dengan perubahan untuk menuju lebih baik. Baik dengan alasan yang banyaknya iuran maupun perbedaan interpretasi terhadap peraturan yang berlaku saat ini di lingkungan RW IV Perumahan Kudus Permai. Dan permasalahan pribadi yang dibawa dalam kehidupan sosial masyarakat.
 
Terlepas dari itu semua, dengan perkembangan permasalahan yang ada diikuti dengan perubahan cepat dalam teknologi informasi, maka pemimpin di sektor pemerintahan memerlukan karakter kepemimpinan yang berbeda. Karena RW merupakan salah satu struktur dalam pemerintahan dalam suatu wilayah. Saat ini partisipasi masyarakat sangat aktif dalam evaluasi pemerintahan. Melalui media sosial dan televisi, setiap anggota masyarakat bisa memberi masukan maupun laporan tentang kinerja seorang pemimpin ataupun kebijakan yang penerapannya dianggap salah.
 
Leadership dalam memimpin ada tiga hal penting yang diperlukan dalam kepemimpinan wilayah.
 
Pertama, kekuatan pemimpin adalah mampu mendorong dan menggerakkan program yang ada untuk bersedia mencapai tujuan utama organisasi yang dibantu oleh pengurus dan seksi-seksinya. Karena itu pemimpin harus memiliki keterampilan interpersonal dalam membangun hubungan baik dengan semua lapisan
 
Kedua, prioritas utamanya adalah memimpin sebuah wilayah misal Perumahan dengan penduduk yang heterogen, harus mampu mengelola perubahan yang cepat dan menerapkan model partisipatif antar pengurus dan partisipatif warga.
 
Ketiga, pemimpin harus memiliki kemampuan membangun program strategis yang bisa memberikan gambaran luas tentang apa yang akan dicapai serta menjadi proses pembelajaran bagi setiap orang dan progres pembangunan dan kondisi perumahan yang lebih baik.

Seorang pemimpin harus mempunyai sikap yang bisa diterima yaitu karakter dan perilaku pemimpin Bersih, Transparan, Profesional, Akuntabel, Harmoni, Otokritik dan Komunikasi. 
 
Pertama adalah bersih dan harus mampu menciptakan iklim bersih transparasi keuangan RW dan penggunaannya. Sehingga kejadian masa kepemimpinan RW yang sebelumnya tidak terulang lagi.
 
Kedua adalah transparan.  Secara terbuka RW mempublikasikan anggaran RW dan RT yang sejalan dengan UU Desa dan program pembangunan RT RW.  Sehingga warga masyarakat Perumahan Kudus Permau dapat mengawasi secara terus menerus mengenai penggunaan anggaran.  RW dan semua pengurus juga berinisiatif melaporkan secara terbuka biaya yang menunjang operasional kelangsungan lembaga RW. Secara transparan kedepannya membuka kesempatan warga masyarakat melihat langsung rapat pengurus RW bersama RT agar memahami kelangsungan lembaga ini.
 
Ketiga adalah profesional dalam bekerja.  Salah satu tipe pekerja profesional adalah melakukan inovasi untuk kemajuan Perumahan Kudus Permai melalui program kerjanya.
 
RW juga harus mempunyai sasaran untuk mencapai target dalam melaksanakan program-programnya. Di mana selain mencapai target yang ditetapkan juga dengan cepat mengatasi permasalahan yang dihadapi.  Bukan malah memperlambat penyelesainnya
 
Keempat adalah Akuntabel.  Keterbukaan dalam setiap langkah yang ditempuh sekaligus merupakan sikap pertanggungjawaban tehadap tiap tindakan, keputusan dan kebijakan termasuk pula di dalamnya administrasi pelayanan pada warga. Apabila ada program yang gagal atau terlambat penyelesaiannya, secara terbuka RW harus mengumumkannya ke warga dan akan mengambil langkah-langkah perbaikan. Seperti dalam permasalahan subsidi silang untuk kelangsungan kas RW.
 
Kelima harmonis, dalam hal ini RW harus menjalin hubungan yang harmonis dengan lembaga lainnya, seperti RT, Karang Taruna, PKK, Perangkat Desa dan lembaga keagamaan. Namun untuk lembaga keagamaan masih belum terdapat titik temu karena perbedaan cara pandangnya. Selama ini lembaga RW sydah berusaha merangkul semua elemen lembaga yang ada di Perumahan Kudus Permai.
 
Keenam Otokritik.  RW harus terbuka dalam menerima kritik dari siapapun.  Baik itu dari warga masyarakat maupun orang atau lembaga ya berbeda pikiran. Kritik bukan harus dihindari tetapi sebagai langkah untuk menjadi lebih baik. Tetapi orang atau lembaga yang menyampaikan kritik juga harus mampu menerima alasan dan solusi yang di berikan oleh RW. Karena RW dalam menjalankan roda organisasi itu ada aturan yang mengikat.
 
Mudah-mudahan RW beserta pengurus konsisten dalam menjalankan tugasnya dan berhasil membawa kemajuan Perumahan Kudus Permai.

Hal ini saya tulis sebagai jawaban bahwa yang dijalankan Pengurus RW demi kemajuan Perumahan Kudus Permai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar