Jumat, 31 Maret 2017

BANK SAMPAH : CARA PENGELOLAAN SAMPAH SECARA EFEKTIF, SEDERHANA DAN BERNILAI EKONOMI

Sampah selalu menjadi masalah dimana saja. Sampah yang tidak tertangani dengan baik akan mendatangkan banyak masalah baik masalah yang terkait dengan lingkungan maupun kesehatan. Pengelolaan sampah tidak melulu harus dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang. Pengelolaan sampah dapat dan wajib dilakukan oleh kita semua. Mengelola sampah secara mandiri akan mendatangkan banyak manfaat bagi diri kita sendiri maupun lingkungan sekitar kita. Namun, masih banyak diantara kita yang kurang peduli dan kurang mengerti bagaimana cara mengolah sampah yang baik dan efektif. Untuk pengolahan sampah organik, kita dapat mengaplikasikan teknik biopori sebagai alternatif yang tepat guna dan efektif. Sedangkan untuk mengelola sampah anorganik, Anda dapat menggunakan cara baru yang efektif yakni dengan teknik bank sampah.

Apa Itu Bank Sampah?

Bank sampah adalah sebuah istilah yang diperuntukan bagi suatu paguyuban atau perkumpulan warga sadar sampah yang memiliki tujuan untuk mengurangi volume sampah, memanfaatkan sampah, dan mengelolanya untuk dijadikan sumber penghasilan tambahan. Cara kerja bank sampah adalah dengan mengumpulkan sampah anorganik sebanyak-banyaknya dari lingkungan Anda sendiri. Kemudian sampah tersebut dikumpulkan ke petugas atau pengepul yang ditunjuk di lingkungan tempat tinggal Anda. Sampah tersebut nantinya akan dipilah sesuai jenisnya lalu kemudian ditimbang. Selanjutnya, sampah yang telah dipilah menurut jenisnya dan yang telah ditimbang tersebut akan ditukar dengan sejumlah uang. Nantinya Anda dapat mengambil uangnya langsung atau dapat juga ditabungkan langsung ke petugas tertunjuk di lingkungan tempat Anda tinggal. Namun, ada beberapa jenis bank sampah yang membuatkan buku tabungan atau kartu keanggotaan untuk masing-masing anggotanya, sehingga administrasi keuangannya pun lebih transparan dan terorganisir. Bank sampah yang baik memiliki kriteria seperti memiliki badan hukum, memiliki sistem administrasi, memiliki pengepul tetap, memiliki buku tabungan, dan memiliki pihak penanggung jawab dan petugas lainnya. Namun jika masih berupa rintisan tidak ada masalah hal tsb sambil jalan. Dan hal ini sudah di jalankan oleh RT1,3 dan RT7 di RW IV Perumahan Kudus Permai.

Bagaimana Cara Pengelolaan Bank Sampah?

Bank sampah sesungguhnya mudah untuk dikelola. Untuk membentuk suatu bank untuk menabung sampah-sampah di lingkungan Anda, Anda dan warga sekitar dapat menunjuk beberapa orang sebagai petugas pengelola. Dibutuhkan minimal satu orang untuk menjadi petugas pencatat administrasi keuangan, satu orang untuk menjadi petugas pengelola tabungan, dan satu orang sebagai petugas pengelola sampah (perantara pengepul). Selanjutnya, masing-masing petugas memiliki peran tersendiri. Perantara pengepul bertugas melakukan negosiasi dengan pengepul dan mengawasi proses pengepulan sampah. Pengelola administrasi keuangan akan bekerja sama dengan perantara pengepul untuk mencatat hasil sampah masing-masing warga. Sedangkan pengelola tabungan bertugas untuk menyetorkan tabungan masing-masing warga ke bank dan nantinya juga bertugas untuk mengambil uangnya di bank jika ada warga yang hendak mengambil tabungannya. Dan bisa di jalankan dengan cara di simpan sendiri dan tentunya hasil tsb akan digunakan untuk kebutuhan warga jika RT atau RW membutuhkan dana dalam suatu kegiatan.

Dalam pengaplikasiannya, bank sampah akan lebih mudah dikelola jika proses pengepulan sampah terjadwal dengan baik. Misalnya, warga dapat atau diwajibkan menyetorkan sampah anorganik yang telah dikumpulkannya dari sisa-sisa atau sampah rumah tangga setiap satu minggu sekali atau dua minggu sekali. Dengan begitu, sampah yang terkumpul akan lebih banyak dan uang yang didapat pun lebih banyak. Jika bank sampah yang ada dilingkungan Anda sudah memiliki administrasi yang baik dan sudah mampu bekerja dengan baik, kualitasnya dapat ditambahkan dengan adanya kepemilikan badan hukum dan buku tabungan sendiri. Dengan demikian, bank pengelola sampah di lingkungan Anda akan lebih berprospek secara ekonomi.

Bagaimana Cara Memilah Sampah
Yang diterapkan di RT 1,3 dan 7 dengan cara memilah sampah berdasarkan jenisnya. Secara garis besar di bedakan menjadi 4 jenis, yaitu : plastik, kertas, botol dan kaleng. Dari masing-masibg tsb terdapat turunannya. Karena para pengepul akan membedakan harga perkilonya dalam setiap item sampah.

Jenis plastik, antara lain :
Aqua botol dan aqua gelas, botol minuman plastik, plastik kantong beras, plastik kantong fotocopy dan plastik transparan, plastik bahan atom.
Jenis kertas, antara lain :
Kertas hvs, kertas buram, buku tulis, majalah, koran, kardus, duplek( penggulung kain).
Jenis botol, antara lain :
Botol kecap, botol sirup, dan bahan yg terbuat dr kaca.
Jenis kaleng, antara lain :
Kaleng susu, kaleng roti, kaleng insektisida, kaleng pelumas.

Dari semua jenis tsb ada yg langsung diolah dan ada yg di daur ulang.

Keberadaan bank sampah dinilai akan lebih meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah di lingkungannya masing-masing. Sampah terutama sampah anorganik sejatinya dapat dijadikan sumber rupiah. Dengan adanya fasilitas pengelolaan sampah mandiri, diharapkan masyarakat akan lebih giat untuk mengelola sampahnya masing-masing dan mau menjaga kebersihan lingkungannya dengan baik.

Mari Menabung Sampah atau Sedekah Sampah

Sumber : Media14 sarana Wahana Informasi Warga RT 01 RW IV Perumahan Kudus Permai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar